#WaktunyaCekidot

Tinja Menghantui Kita: Toilet Bersih Bukan Jaminan Aman

Unicef Written By UNICEF

Setiap Love, Share, dan Donation sangat berarti untuk setiap anak Indonesia

“Masalah tinja? Ah, saya sih aman kan saya sudah punya toilet bersih di rumah. Topik ini sepertinya lebih tepat untuk orang-orang yang tinggal di kawasan kumuh perkotaan yang tidak punya toilet di rumah.”

Mungkin pikiran tersebut muncul di benak kita setelah melihat pesan-pesan yang meminta perhatian  khusus pada penanganan tinja. Yakin pesan-pesan itu tersebut bukan untuk kita? Apakah rumah dengan toilet yang bersih sudah cukup melindungi kita dan anggota keluarga, terutama anak-anak, dari kontaminasi tinja? Yuk kita dalami lebih lanjut. 

Masuknya tinja ke dalam tubuh manusia seringkali melalui mulut dengan berbagai jalur atau yang lebih dikenal dengan rute feses-oral. Rute ini menggambarkan rute penularan penyakit yang bersumber dari feses yang mengandung patogen. Ada lima jalur yang memungkinkan perpindahan patogen dari satu orang ke orang lain sehingga dikenal dengan nama 5F agar memudahkan untuk diingat, yang terdiri dari: 

  1. Fingers (tangan); patogen dari tinja masuk melalui tangan yang tidak dicuci secara benar setelah membersihkan dubur atau mengganti popok bayi. 
  2. Flies (lalat); lalat adalah salah satu vektor penyakit yang menyebarkan kontaminasi tinja yang berasal dari perilaku buang air besar sembarangan. 
  3. Field (ladang atau tanah); tanah yang tercemar tinja dari perilaku buang air besar sembarangan atau dari rembesan ‘tangki septik’ yang tidak sesuai dengan standard. 
  4. Fluid (cairan); air yang dikonsumsi dan digunakan tercemar tinja, misalnya karena pembuangan tinja dari toilet yang terhubung langsung ke sungai atau parit, dan pencemaran air tanah dari ‘tangki septik’ yang tidak sesuai dengan standard.  
  5. Food (makanan); makanan yang tidak ditutup dengan baik dapat dihinggapi lalat yang membawa patogen dari tinja yang tidak ditangani dengan baik. 
Figur 1
Figure 1 - Ilustrasi Diagram 5F - Sumber: wikipedia

Setelah mengetahui jalur kontaminasi tinja, sangat penting bagi kita untuk memahami seberapa bahayanya tinja manusia, khususnya untuk kesehatan.  Tinja manusia berisikan beragam bakteri (seperti Vibrio cholerae, Shigella, Salmonella thypii, dan lain-lain), virus (seperti virus hepatitis A, hepatitis B, virus polio dan lain-lain), cacing (seperti cacing pita dan cacing yang ditularkan melalui tanah) dan mikroorganisme patogen lainnya yang menyebabkan penyakit berbahaya, terutama untuk anak-anak. Data dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menyatakan bahwa diare menyebabkan lebih dari 2,000 anak meninggal setiap harinya, lebih dari kematian akibat AIDS, malaria maupun cacar. Lebih lanjut, diare yang berturut-turut dapat menghambat pertumbuhan fisik dan intelektual (yang sering disebut dengan stunting) akibat gangguan pencernaan yang mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan pertumbuhan kognitif yang rendah. Dengan demikian, dampak dari kontaminasi tinja ini sangat besar dan perlu penanganan secara lebih serius. 

Untuk mencegah dampak buruk dari kontaminasi tinja, terdapat beberapa hal yang bisa kita lakukan. Pertama, cuci tangan dengan sabun merupakan salah satu perilaku yang sangat penting dalam mencegah penyebaran kontaminasi tinja. 

Kedua, pastikan toilet di rumah terhubung dengan tangki septik yang sesuai standard dan disedot secara berkala oleh petugas. Dengan memiliki tangka septik yang sesuai standard dan disedot secara berkala, maka kita secara aktif mengurangi penyebaran mikroorganisme patogen dari tinja. 

Dua Langkah sederhana yang bisa membantu kita menjaga kesehatan kita dan keluarga.

 

Untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai sanitasi rumah dan komunitas, tonton video edukasi kami di sini

Artikel Lainnya

<a href=Cara Menjaga Kualitas Air di Lingkungan Rumah">

Cara Menjaga Kualitas Air di Lingkungan Rumah

<a href=Sampah dan Air Limbah Dikelola, Air Tanah Terjaga">

Sampah dan Air Limbah Dikelola, Air Tanah Terjaga

<a href=5 Fakta Buruknya Air di Indonesia">

5 Fakta Buruknya Air di Indonesia

<a href=Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Membantu Mengurangi Krisis Air Bersih di 2040?">

Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Membantu Mengurangi Krisis Air Bersih di 2040?

#WaktunyaCekidot untuk bebaskan anak dari ancaman diare di wilayah Indonesia